Senin, 04 Februari 2013

Menjadi orang yang Merdeka


Kedongkolan sering mengotori hati manakala kita tidak memperoleh sesuatu yang kita harapkan. Misalkan, kita tidak memperoleh ucapan terima kasih dari orang yang sudah kita tolong, apalagi orang itu kemudiannyelonong pergi tanpa pamit.  Betapa sering kita merasa sebel melihat orang-orang yang tidak membalas apa yang telah kita berikan. Misalnya jika kita memberi orang tapai, sering kita berharap mendapat balasan kue.  Pun menghadiahi buku akan mendapat hadiah uang saku.  Boleh jadi kita pun merasa kecewa dan hampa manakala kerja keras kita tidak beroleh pujian dari seorang pun atau malah pujiannya salah alamat ke orang lain.
Kenyataan ini adalah sesuatu yang wajar.  Jika kita sadari sebenarnya betapa lelahnya kita mengharap banyak dari sesama makhluk ciptaan Allah Awt.  Kita lebih sering diperbudak oleh penilaian makhluk. Hal ini yang sering dikeluhkan sebagai penyakit capek hati.
Karena itu, berbahagialah orang membina hubungan baiknya tidak saja secara horizontal tetapi yang lebih penting adalah secara vertikal dengan Allah Swt. Manakala kita telah mengenal Allah Swt. Kita pun akan menjadi orang yang merdeka. Dipuji tidak dipuji kita tetap giat berbakti.  Diberi balasan atau tidak kita tetap senang berbuat baik.  Diawasi atau tidak, kita tetap istiqomah bekerja dengan tertib dan optimal.
Memang semakin seseorang tahu siapa Allah, semakin merasa kecillah ia sebagai makhluk.  Makin mengerti betapa luasnya penghargaan dari makhluk Allah.  Makin tidak berarti penghargaan dari makhluk Allah. Makin percaya betapa sempurnanya balasan dari Allah, makin tidak ada harganya balasan dari makhluk. Makin yakin makna detailnya penglihatan Allah, maka semakin tidak penting pengawasan makhluk.


Siapapun yang mengenal Allah, tidak akan pernah kecewa dengan perbuatan Allah sebab ia yakin semuanya telah terukur.  Maka semua puncak kebahagiaan, ketenangan, seluruhnya berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kita kepada Allah.
Orang yang mendekatkan dirinya kepada Allah tentu tidak akan merasakan kesendirian karena ia dapat merasakan iringan Allah dalam hidupnya. Kita pun tidak akan pernah merasa sepi sebab ada Allah yang memperhatikan kita, memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, mengabulkan doa-doa dan menjaga diri kita. Siang malam, baik dalam keadaan sepi maupun ramai.  Allahu Akbar....!!!

Di ambil dari buku Jagalah Hati Manajemen Qalbu.. Aa Gym


Tidak ada komentar:

Posting Komentar