Berbahagia di
atas penderitaan orang lain, mungkin aku bukan orang yang seperti itu..
tapi cintaku padanya mungkin saja akan buat aku jadi orang jahat yang
berbahagia di atas penderitaan orang lain. Iya, jika aku sedikit tidak memakai
akal sehatku, aku bisa saja egois dan menerobos semuanya sesuai keinginan hatiku.
Semauku, seenakku. Iya, sesukaku. Tapi sungguh, aku bukanlah orang yang seperti
itu.
Aku masih punya
akal, logika, dan hati nurani. Hingga tidak mungkin bisa di bodohi oleh rasa
cinta yang cetek. Tidak mungkin dapat di kelabui oleh rasa cinta yang mungkin
di bungkus nafsu yang berlapis-lapis, keinginan yang besar untuk memiliki
seseorang seutuhnya.
Tidak !
Aku tidak mau
jadi orang seperti itu, dengan lemahnya di perbudak nafsu yang serakah, jahat,
egois, dan tak peduli dengan kesedihan orang lain.
Aku adalah orang
yang selalu di sakiti karena itu aku berusaha untuk tidak pernah menyakiti
orang lain.
Dan mungkin, dengan
berbahagia di atas penderitaan orang lain tidak akan membuat kebahagiaanku
berlangsung lama. Kebahagiaan itu akan bersifat sesaat jika di liputi rasa
bersalah yang tak habis-habis.
Tapi rasa cinta ini bisa saja lebih kuat dari akal dan logikaku yang akan
menerobos masuk dan menghancurkan segala opini orang tentang rasa cinta yang
tak masuk akal dan egois. Rasa cinta yang telah tertanam sejak bertahun-tahun
yang lalu ini, mungkin akan memenangkan pertarungan melawan akal dan logika
yang selalu di jadikan landasan orang menjalani kehidupan. Karena mungkin
orang-orang tidak bisa menerima perasaan cintaku pada seseorang yang seharusnya
tak boleh aku cintai.
Entahlah,
bagaimana caranya berbahagia tanpa merebut kebahagiaan orang lain.
Tanpa keegoisan
itu.
Bagaimana caranya
mencintai seseorang tanpa harus menyakiti orang lain???!!!
Bagaimana caranya
memiliki sesuatu tanpa harus mengambil milik orang lain??!!
Bagaimana caranya
bahagia tanpa harus membuat orang lain sedih??!!
Bagaimana caranya
??!!
Bagaimana caranya ???!!
Bagaimana caranya
melihat sesuatu tidak hanya dari sudut pandang yang sama??!!
bukankah dunia ini luas??!!
lalu kenapa, aku terlalu terobsesi untuk satu hal yang itu saja???!!
bukankah kebahagiaan-kebahagiaan yang lain di luar sana bisa ku temukan ??!!
lalu kenapa akal ku hanya memikirkan kebahagiaan yang hanya satu itu saja??!!
apakah mungkin otakku telah terpenjara dalam sebuah konsep kebahagiaan yang
hanya satu itu saja??!!
apakah mungkin jiwa dan ruhku telah terkunci rapat hanya kebahagiaan yang satu
itu saja??!!
apakah ini yang dinamakan “DUNIA SENDIRI”??!!
dimana di dalam dunia ku, aku bisa melakukan semua hal sesukaku, semauku..
Bisakah akal dan
logika memenangkan pertarungan bersama nafsu dan cinta yang menggebu-gebu pada
puncak dalam sebuah perasaan???!!
bisakah??!!
akal ini tak punya penopangnya, selain opini-opini luar yang menyerang...
lalu rasa cinta memiliki pertahanan yang cukup kuat yang berasal dari dalam
diri...
Entahlah...
siapa yang akan memenangkannya...??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar