Minggu, 31 Maret 2013

antara akal, logika, cinta juga nafsu yang egois

Berbahagia di atas penderitaan orang lain, mungkin aku bukan orang yang seperti itu.. 
tapi cintaku padanya mungkin saja akan buat aku jadi orang jahat yang berbahagia di atas penderitaan orang lain. Iya, jika aku sedikit tidak memakai akal sehatku, aku bisa saja egois dan menerobos semuanya sesuai keinginan hatiku. Semauku, seenakku. Iya, sesukaku. Tapi sungguh, aku bukanlah orang yang seperti itu.

Aku masih punya akal, logika, dan hati nurani. Hingga tidak mungkin bisa di bodohi oleh rasa cinta yang cetek. Tidak mungkin dapat di kelabui oleh rasa cinta yang mungkin di bungkus nafsu yang berlapis-lapis, keinginan yang besar untuk memiliki seseorang seutuhnya.

Tidak !
Aku tidak mau jadi orang seperti itu, dengan lemahnya di perbudak nafsu yang serakah, jahat, egois, dan tak peduli dengan kesedihan orang lain.

Aku adalah orang yang selalu di sakiti karena itu aku berusaha untuk tidak pernah menyakiti orang lain.


Dan mungkin, dengan berbahagia di atas penderitaan orang lain tidak akan membuat kebahagiaanku berlangsung lama. Kebahagiaan itu akan bersifat sesaat jika di liputi rasa bersalah yang tak habis-habis. 

Tapi rasa cinta ini bisa saja lebih kuat dari akal dan logikaku yang akan menerobos masuk dan menghancurkan segala opini orang tentang rasa cinta yang tak masuk akal dan egois. Rasa cinta yang telah tertanam sejak bertahun-tahun yang lalu ini, mungkin akan memenangkan pertarungan melawan akal dan logika yang selalu di jadikan landasan orang menjalani kehidupan. Karena mungkin orang-orang tidak bisa menerima perasaan cintaku pada seseorang yang seharusnya tak boleh aku cintai.

Entahlah, bagaimana caranya berbahagia tanpa merebut kebahagiaan orang lain.
Tanpa keegoisan itu.

Bagaimana caranya mencintai seseorang tanpa harus menyakiti orang lain???!!!
Bagaimana caranya memiliki sesuatu tanpa harus mengambil milik orang lain??!!
Bagaimana caranya bahagia tanpa harus membuat orang lain sedih??!!

Bagaimana caranya ??!!
Bagaimana caranya ???!!


Bagaimana caranya melihat sesuatu tidak hanya dari sudut pandang yang sama??!!
bukankah dunia ini luas??!!
lalu kenapa, aku terlalu terobsesi untuk satu hal yang itu saja???!!
bukankah kebahagiaan-kebahagiaan yang lain di luar sana bisa ku temukan ??!!
lalu kenapa akal ku hanya memikirkan kebahagiaan yang hanya satu itu saja??!!
apakah mungkin otakku telah terpenjara dalam sebuah konsep kebahagiaan yang hanya satu itu saja??!!
apakah mungkin jiwa dan ruhku telah terkunci rapat hanya kebahagiaan yang satu itu saja??!!
apakah ini yang dinamakan “DUNIA SENDIRI”??!!
dimana di dalam dunia ku, aku bisa melakukan semua hal sesukaku, semauku..


Bisakah akal dan logika memenangkan pertarungan bersama nafsu dan cinta yang menggebu-gebu pada puncak dalam sebuah perasaan???!!

bisakah??!!

akal ini tak punya penopangnya, selain opini-opini luar yang menyerang...
lalu rasa cinta memiliki pertahanan yang cukup kuat yang berasal dari dalam diri...
Entahlah...
siapa yang akan memenangkannya...??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar