Sebenarnya,
pengen kasih judul buat tulisan ini “Malu bertanya sesat di jalan” tapi
kayaknya “Akulah orang bodoh itu, hufct” lebih menarik deh.. sempat kebayang
judul ini juga sih tapi nya “Aku malu...” yg ini juga “please jangan
melihatku..”
aggghhhhh kenapa jadi ngebahas judul sih..
Well, ceritanya begini...
Pada suatu pagi
yang cerah, tanpa hujan.. Hari itu, my planning is go to my village with the
train.. J
Ini bukan kali pertama aku mudik dengan kereta api, tapi entah kenapa masih
saja ada ketidaktahuan ku tentang kendaran yang terkenal dengan lagunya yang
ini “naek kereta api tut tut, siapa hendak turut ke bandung surabaya bla bla
bla”
Jadi malah nyanyi
ni... hehehe
Hari itulah aku
memesan tiket kereta api ku, sekitar pukul 07.04 WIB, aku telah mendapatkan
tiket kereta ku tujuan lubuk linggau walau pun sebenarnya tujuan ku ke lahat,
karena tiket tujuan dari prabumulih sampai ke lubuk linggau harganya disamakan
lima belas ribu rupiah untuk kereta api kelas ekonomi jadi aku dapat tiket
tujuan lubuk linggau.
Setelah
mendapatkan tiket aku langsung menuju pintu masuk yang berada tak jauh dari
loket pemesanan tiket, disana aku mendapati petugas yang memeriksa tiket, aku
pun menyerahkan tiket ku dengan menyertakan KTP, alhasil aku bisa masuk dan
menuju gerbong kereta yang akan ku naiki, K3-2-7B no. kereta api yang aku
dapatkan, aku pun mulai mencari-cari gerbong kereta dua dengan kursi 7B, saat
itu kereta yang biasa ku naiki tidak ada di sana dan entah kenapa kakiku
membawa ku pada sebuah kereta yang belum pernah ku naiki, mungkin karena saat
itu terjadi beberapa perubahan baru disana, jadi aku pikir mungkin kereta nya
juga berubah.. ha ha ha ha, pemikiran yang salah ternyata...
Yah, aku pun naik
kereta yang asing itu dan mencari no. kereta yang ku dapat, tanpa bertanya pada
seseorang, benarkah ini kereta api tujuan Lahat. Bodoh.
Akhirnya aku menemukan kursi ku K3-2-7B, belum ada orang disana.. aku pun mulai
meletakkan barang-barang ku di bagasi atas. Setelah selesai, aku duduk dengan
nyaman sambil menunggu kereta apinya berangkat. Lagi dan lagi entah kenapa aku
benar-benar merasa asing di kereta ini, tapi aku tak menghiraukannya. Aku hanya
menikmati waktu menungguku dengan melihat orang-orang yang berlalu lalang ke
luar jendela. dengan beberapa kali melihat jam yang terdapat di handphone ku,
masih lama..
Aku melihat
kembali tiket ku yang mencantumkan jadwal keberangkatan kereta api tujuan lubuk
linggau pukul 09.30 WIB. Masih lama... dan masih aku sendiri yang duduk disini.
Tak berapa lama,
aku mendapati sepasang suami istri menghampiri tempatku mungkin mereka adalah
penumpang yang no kursi nya disini. Mereka mengemaskan barang-barangnya dan
meletakkannya di bagasi atas, tak ada sapa dan pertanyaan disana, hanya aku
yang bertanya,
“Mau kemana buk?”
tanyaku lembut
“ke Lampung”.
Jawabnya singkat tidak balik bertanya
Lampung?
Seharusnya aku segera sadar, tapi entah kenapa, aku tak segera sadar akan
jawabannya. Bahwa aku sedang berada di kereta yang salah. Ini salah. Hah,
bodoh.
Tak terasa waktu
telah mencapai pukul 09.00 WIB, dan petugas kereta api mulai memeriksa tiket
para penumpang, tiba giliranku. Bapak-bapak yang sepertinya seumuran ayahku
memeriksa tiketku, aku lihat keningnya mengkerut dan bertanya
“Lah, kamu mau kemana?” selidiknya
“ke Lahat pak”
jawabku
“Nah salah ini,
ini kereta tujuan karawang, kamu ga
nanya ya, malu bertanya sesat dijalan” katanya memberitahuku
Aku tertegun
sejenak, entah apa yang aku pikirkan, spontan orang-orang itu melihatku, tatapan
mereka benar-benar mengganggu agggghhh
Ingin rasanya aku
berteriak please jangan melihatku... aku maluuuuuu :’(
Oh tidak, dengan
cepat aku mengambil barangku dan segera keluar dari kereta asing ini, yang
seharusnya ku sadari dari tadi...
Semua pintu telah
terkunci, hingga aku harus menuju pintu utama untuk keluar dari kereta ini,
aggghhhhh
Sumpah, ingin
rasanya aku melarikan wajahku ke dunia antah berantah yang tak ada orang
disana, untuk menyembunyikan muka merahku yang penuh air mata karena menahan
malu..
Aku maluuuuu...
Ternyata, kereta
api yang biasa ku naiki tadinya belum datang, dan sekarang baru ku temukan
setelah aku salah naik kereta. Satu kalimat, ku dapatkan dari peristiwa ini,
“malu bertanya sesat dijalan”. Ini pepatah ya, kalau tidak salah.
Tapi aku malu setelah
aku tersesat. Bodoh
Akhirnya, aku
kembali melakukan perjuangan mencari no kursi ku. Tapi kali ini, tak begitu
lama, aku telah menemukannya. Disana, aku bertanya, kali ini aku tak mau salah
lagi, hanya keledai lah yang jatuh pada lubang yang sama, bukan aku.
“Ini benar kereta
gerbong dua tujuan lahat pak?” tanyaku pada seseorang yang ku dapati disana.
“Iya benar dek”
jawabnya padaku
Aku benar-benar
harus memastikan bahwa ini adalah kereta api yang benar, aku tak ingin salah
lagi. Aku duduk di tempatku, setelah kubereskan barang-barangku, tak berapa
lama aku duduk, aku melihat kereta tujuan karawang berangkat, hampir saja..
Aku di bawanya...
huuhhh Bodoh
Tidak ada yang
tau, bahwa aku sempat salah naik kereta dan aku pun tak ingin ada yang tau, tapi
petugas itu lah penyebab mereka tau.. egggrrrhhhh
Pukul 09.30 lewat
petugas kereta yang tadi ku temui di kereta sebelah gilirannya memeriksa tiket
penumpang di kereta ini, dan tiba giliranku, nampaknya dia tidak lupa padaku,
buktinya dia berkata
“Kamu yang salah
naik tadi ya, lain kali nanya dek, untung saja segera tahu”
pesannya padaku
Ampun deh, ga usah keras-keras ngomong nya pak, kan semua jadi pada tahu..
“iya pak”.
timbalku sambil senyum malu-malu.
Yeah, akulah orang bodoh itu... hufct...
bisa-bisa nya salah naik kereta coba...
Ughhh
>_<
Memalukaaaaannn
tapi kalau ga githu, ga dapat pengalaman...
kayak nano nano jadi rasanya, hehehe
Dan...
ternyata bener ya, perasaan itu ga pernah salah, buktinya aku selalu ngerasa asing di kereta yg tadi, tapi disini semua terasa lebih bersahabat, aku dapat nenek dan ibu baru tujuan lubuk linggau, senangnya... melalui perjalanan ini bersama kalian..
Akhirnya tibalah waktu kereta api berangkat, perjalanan di kereta api selalu menyisakan kisah yang buat aku senyum-senyum sendiri, eits ada yang ngeliatin dari tadi, :D