Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaykum
warahmatullahi wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah, Mari kita renungi bersama
PESAN HIKMAH DARI NYAMUK Selimut malam datang lagi, bak jubah agung perlahan
menyelubungi bumi mengganti siang demi malam agar jiwa jiwa beristirahat
padanya dari lelahnya dunia. Senyap merayap menelusuri waktu yang halus,
meninggalkan mereka yang lalai menari mengantar fajar Nya yang indah. Malaikat
berbaris baris, bersiap siap menyaksikan Manusia yang nanti terbangun di subuh
harinya. nnggg....ngieng ngieng... JEPLAK! sebuah tamparan memecah suasana
hening, menampar pipi seorang manusia disebuah sudut malam, tamparan hebat yang
mendarat tepat dipipi itu adalah tamparan dari tangannya sendiri. Tapi seongok
tubuh gemuk itu terus mendengkur mengejek kesunyian malam. Tamparan itu
berulang disetiap malam.. Tapi sayang, nyamuk yang setia menyapa telinganya
tidak mampu mengubah keadaan, manusia itu hanya bangun sesaat untuk mencaci
sang nyamuk. "Nyamuk bodoh! Mahluk tak berguna!"... Lalu tangannya
menarik selimut kewajahnya. Iblis berbisik mesra ditelinganya:
"Tidurlah..malam masih panjang". Sang nyamuk beranjak pergi,
menyelinap dibalik tirai jendela menahan lapar perutnya yang kosong tubuhnya
kehausan. Ia tak mau mencuri darah manusia sebelum ia menyampaikan pesan.. Satu
jam adalah lama bagi nyamuk yang menanti, bersabar meski lapar. Sayapnya
bergetar lagi, terbang menyelinap diantara selimut. "Sungguh aku mampu
mereguk setetes darahmu dari tangan atau kakimu yang terlelap wahai manusia.
Tapi.. Tidak, aku harus membangunkanmu malam ini.. Aku kasihan kepadamu wahai
Manusia, Allah telah memberimu waktu malam yang panjang. Tapi dikeseluruhan
malammu hanya engkau pergunakan untuk tidur. Tak berguna hidupmu wahai
manusia.." Bisik sang nyamuk, berputar putar mencari telinga manusia yang
tersembunyi dibalik selimut malam. Semesta terus bertasbih. Fajar Nya telah
menyingsing, sebentar lagi Adzan subuh berkumandang. Sang Nyamuk dengan sigap
menggerakan sayap tipisnya mendekati telinga manusia dihadapannya. Ia mulai
bernyanyi "Bangunlah wahai Mahluk Allah yang Mulia, 2 rakaah fajar
menantimu, Tidakkah engkau tahu pahalanya seperti dunia dan seisinya untukmu
disisi Nya?" Tapi sayang, suaranya tidak pernah dimengerti manusia.. Yang
terdengar hanyalah bunyi bising yang menyebalkan bagi manusia. Ngieung...ngieungg...
JEPLAK! sekali lagi tangan manusia itu menampar pipinya sendiri. Lalu terdengar
lagi celaan dari bibirnya: "Dasar nyamuk tak berguna..." Nyamuk itu
terbang lagi, dan hinggap ditirai jendela. Menahan lapar dan kesedihan hingga
malam berikutnya. Menahan asap beracun yang dipasang manusia untuknya.. Sungguh
Allah telah menyelamatkannya.. "Kenapa engkau begitu membenciku wahai
manusia. Bukankah perusahaan Tiga Roda dan Domestos momos itu maju dan
mengurangi pengangguran lantaran aku? "Bukankah akulah yang menyebabkan
televisi televis meraup uang milyaran dari Iklan Iklan untuk membasmi ku wahai
manusia.. "Bukankah akulah yang telah menyemarakan program anti malaria
hingga mentri lingkungan hidup dinegerimu mendapat pujian dan bonus... "Bukankah
kamar mandi dan halaman rumahmu itu bersih karena ketakutanmu yang Tuhan
tanamkan terhadap aku wahai manusia.. "Bukankah aku berusaha setiap malam
membangunkanmu agar engkau berdo'a untuk keselamatan akhiratmu wahai manusia...
Bangunlah wahai manusia.. Shalatlah dua rakaat sa........................
JEPLAK... Sebuah tamparan mengentikan nyanyiannya, meluluhlantakan tubuhnya..
Tangan itu menampar pipinya sendiri untuk kesekian kalinya, aneh manusia itu
tidak merasa sakit. Hatinya puas telah membunuh nyamuk yang telah membuat
kegaduhan dikamarnya beberapa malam terakhir. Mahluk Allah itu mati tanpa
kesan. Sejahtralah engkau nyamuk, perjuanganmu berakhir sudah. إِنَّ اللَّهَ لا
يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلا "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat
perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu..." (Al Baqarah:
26) SUBHANALLAH.. Sahabatku, tidakkah engkau belajar dari nyamuk? Tidakkah engkau
lihat cicak cicak yang gemuk karena memakan nyamuk? Tidakkah engkau belajar
dari cicak. Sungguh kita butuh belajar kesungguhan dari cicak. Cicak adalah
Mahluk Nya yang tidak dikaruniai sayap, tetapi kesabaran dan kesungguhannya
mampu menghidupi dirinya dan keluarganya cicak, dengan nyamuk nyamuk yang
memiliki sayap. Marilah untuk tidak mengeluh atas dunia yang melalaikan ini.
Sungguh tak ada kekhawatiran untuk dunia, Akhiratlah yang harus kita
khawatirkan. Rasulullah Shollallahu 'alahi wa Salam menghargakan dunia ini
tidak lebih dari sayap nyamuk. Sahal bin Sa'ad as-Sa'idi r.a., meriwayatkan..
Bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata dunia ini di sisi Allah
dianggap menyamai -nilainya- dengan selembar sayap nyamuk, sesungguhnya Allah
tidak akan memberi minum seteguk airpun kepada orang kafir daripadanya."
(Diriwayatkan Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih).
"Allah berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak
dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya
saja". (HR Ahmad, Ibn Abi Syaibah & al-Hakim) Dunia ini indah kawan..
Tidaklah engkau lihat Hikmah Hikmah Nya bertebaran? Dunia ini indah kawan..
Sungguh gemerlapnya telah membutakan kita. Membuat kita lupa jalan untuk
kembali, Padahal hati merindui.. Dalam fitrah hati ada kerinduan. Kerinduan
untuk kembali Kembalilah kawan. Dunia ini melalaikan sahaja.. Kita hanyalah
nelayan pelayan Nya.. Kita hanya berlabuh sebentar di pantai dunia yang indah
ini. Kapal menuju keabadian telah disiapkan. Bukankah seruan itu berulang
diperdengarkan? Peluit telah dibunyikan.. Kapal sebentar lagi berangkat. Jangan
lalai kawan.. Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda:
"Sesungguhnya perumpamaan aku dan umatku adalah seperti seorang yang
menyalakan api yang mengakibatkan binatang-binatang melata dan nyamuk
terperangkap ke dalam api tersebut. Aku sudah berusaha memegang ikat pinggang
kalian namun kalian malah menceburkan diri ke dalamnya". (Shahih Muslim
No.4234) Semoga Allah menyayangi, mencintai dan Merahmatimu ya Ikhwatal Iman.
Al Faqir Ilallah.Nuruddin Al Indunissy. RIYADH 2011
"Salah satu hikmah penciptaan nyamuk adalah agar manusia menampar wajahnya
sendiri"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar