Sabtu, 09 Februari 2013

A little girl become A little woman

Sontak, pikiran itu melayang dalam benakku di sela-sela pekerjaan memeras cucianku pagi ini. Sungguh, bagaimana mungkin aku melupakan hal yang satu ini, bahwa sekarang aku bukanlah seorang gadis melainkan lebih pantas disebut seorang wanita dengan usia ku yang setahun lebih kepala dua. Yah, seharusnya ini ku sadari dari awal, sejak aku mulai beranjak dewasa. Tidak terlambat, bahkan hanya untuk menyadarinya. Lalu beranjak mendewasakan diri seperti kebanyakan orang dengan umurnya yang matang.
Kalau yang sering ku dengar di markas tempat aku biasa nongkrong dulu, mendewasakan diri lebih kepada memantaskan diri. Iya, memantaskan diri.  Bermakna luas dalam segi apapun itu, seperti memantaskan diri untuk bisa di tolong oleh Allah, memantaskan diri untuk bisa di terima di suatu pekerjaan, memantaskan diri untuk jadi kakak yang baik, memantaskan diri untuk jadi anak yang berbakti, memantaskan diri agar cepat mendapatkan jodoh, de el el.

Terkadang banyak orang yang tak tau diri meminta sesuatu yang tidak sesuai kadar yang dimiliki pada dirinya, seperti seorang wanita yang meminta jodoh pria kaya, ganteng, sholeh, dan sempurna dengan dirinya sendiri yang sangat jauh dari kata sholehah. Seharusnya untuk hal yang satu ini, wanita itu harus memantaskan dirinya terlebih dahulu, agar nantinya yang dia inginkan memang pantas di berikan untuknya.
Ibarat melaksanakan kewajiban terlebih dahulu, baru menuntut hak kita.
Demikian juga dalam hal memantaskan diri agar di tolong oleh Allah, jika kita merasa pantas di tolong oleh Allah, dengan usaha kita yang sekedarnya, dengan doa kita yang seperlunya. Rasa-rasanya sungguh keliru jika harus menuntut pertolongan Allah segera di percepat untuk kita. bagaimana tidak, kita yang selalu mengeluh kenapa Allah belum juga memberikan pertolongannya, sementara kita sudah berusaha juga berdoa. Merasa usaha kita sudah maksimal, dan merasa pantas untuk di tolong. Hmmm sungguh terlalu, padahal coba deh kita review lagi, mungkin usaha kita belum all of out, juga doa kita yang hanya syarat. Kira-kira apa pantas kita menuntut?
tanyakan itu pada hatimu, terutama ini nasehat untuk diriku sendiri

Sekali lagi, ini tentang memantaskan diri dari seorang gadis menjadi seorang wanita dewasa, yang harus disertai ikhtiar agar bisa memantaskan diri dengan kata dewasa. Layakkah aku di sebut dewasa, jika kelakuanku masih jauh dari bijak.
Kebanyakan orang sih bilangnya begitu, orang dewasa pasti bijak. Mungkin karena pengalaman hidup yang sudah cukup lama di dunia.
Next, pantaskah aku di sebut dewasa, dengan tingkahku yang masih seperti anak kecil. Hemm nampaknya aku harus lebih ekstra belajar untuk jadi seorang wanita dewasa. Yes! I get it.

Ok segitu aja dulu, kicauan dari diriku. Semoga bermanfaat.
Kalo nonton tv jangan deket2 yah.. ^_~

2 komentar:

  1. dewasa adalah dimana kita bisa bertanggung jawab apa yang kita lakuin. itu sih menurut gue :D hehehhee

    BalasHapus
  2. yups, setuju setuju
    bertanggung jawab atas hal yang sudah kita buat,sama artinya dengan berani menghadapi masalah apapun karena kalo tidak bertanggung jawab berarti kita lari dari masalah.. hehehe
    makasih udah mampir :)

    BalasHapus